Beberapa hari yang lalu kita dikejutkan dengan peristiwa yang terjadi di Pasuruan, 21 orang meninggal dunia saat berdesakan memburu zakat yang dibagikan oleh H. Syaikon setiap tanggal 15 Ramadhan. Terlepas dari siapa yang harus disalahkan atas peristiwa ini, yang lebih penting adalah bagaimana agar kejadian serupa tidak terulang.
Membludaknya jumlah orang yang berburu zakat di Pasuruan (juga di tempat-tempat lain) adalah salah satu potret kemiskinan di negara kita. Rakyat semakin terhimpit oleh beban ekonomi yang hari demi hari bertambah berat. Tapi saia justru melihatnya malah sebagai wujud ketergantungan orang kepada materi. Mereka rela berdesak-desakan bahkan meregang nyawa “hanya” untuk memperoleh uang sebesar Rp.30.000.
Membludaknya jumlah orang yang berburu zakat di Pasuruan (juga di tempat-tempat lain) adalah salah satu potret kemiskinan di negara kita. Rakyat semakin terhimpit oleh beban ekonomi yang hari demi hari bertambah berat. Tapi saia justru melihatnya malah sebagai wujud ketergantungan orang kepada materi. Mereka rela berdesak-desakan bahkan meregang nyawa “hanya” untuk memperoleh uang sebesar Rp.30.000.
Yang pernah saia dengar, zakat itu bukan sejumlah uang yang akan habis dipakai satu sampai dua hari. Zakat seharusnya diberikan dalam bentuk modal kerja sehingga diharapkan tahun berikutnya sang mustahiq sudah tidak memperoleh zakat tetapi justru bisa mengeluarkan zakat. Inilah yang harus ditanamkan kepada para muzakki. Sistem pemberian zakat seperti yang dilakukan H. Syaikon tidak akan mengentaskan mustahiq dari kemiskinan. Tahun-tahun berikutnya mungkin akan semakin bertambah orang yang menjadi mustahiq.
Saia lebih memilih badan amil zakat untuk menyalurkan zakat profesi saia. Alhamdulillah setiap bulan sebagian dari penghasilan saia sudah disalurkan melalui DKM An-Nur (masjid kantor). Tetapi pas dihitung-hitung lagi ternyata masih kurang! Mesti buru-buru diselesaikan nih… Selama Ramadhan juga ada open table dari Baitul Maal Hidayatullah di depan masjid, mungkin sebagian kekurangan zakat akan saia titipkan di BMH.
Bagaimana dengan Anda?
No comments:
Post a Comment