The Professor and The Madman (Terj.)
Simon Winchester
341 hal.
Serambi, Januari 2007
Bermula dari kasus pembunuhan di Lambeth, salah satu distrik di London, di suatu dinihari di bulan Februari 1872. George Merret, seorang buruh yang sedang bergegas ke tempatnya bekerja, ditemukan terkapar dengan tiga luka tembakan. Nyawanya tak tertolong. Pelaku penembakan, William Chester Minor, dijebloskan ke penjara. Minor ternyata seorang ahli bedah berkebangsaan AS yang tergabung dalam US Army. Dalam pengadilan terungkap bahwa Dr. Minor menderita penyakit yang parah. Dia dinyatakan tidak bersalah tetapi dia divonis “ditahan dalam penitipan yang aman sampai Ratu berkenan memberikan keputusan.”
Selanjutnya Dr. Minor dikirim ke Asylum for The Criminally Insane, Broadmoor, di Crowthorne. Ya, dr. Minor diyakini tidak waras dan membunuh Merret saat delusinya kambuh. Delusi-delusinya kemungkinan akibat pengalamannya di medan perang saat AS mengalami Perang Saudara sejak tahun 1863.
Tahun 1856 muncul ide dari Richard C. Trench untuk membuat kamus besar, The New English Dictionary on Historical Principles, karena ada beberapa kekurangan utama dalam kamus-kamus yang sudah tersedia. Untuk menjalankan ide ini Trench bergabung dengan Frederick Furnivall dan Herbert Coleridge. Mereka menyebarkan edaran untuk memanggil para pembaca voluntir yang bertugas membaca dan menyusun daftar kata-kata dari yang mereka baca. Proyek ini nyaris mati hingga ditunjukknya James Murray menjadi editor pada tahun 1879. Murray membangun pondok dari seng yang dinamakan Scriptorium dan memublikasikan surat edaran setebal empat lembar untuk membentuk korps voluntir yang baru. Salah satunya tersisipkan di sebuah jurnal pengetahuan yang sampai ke salah satu sel di Broadmoor Asylum.
Penghuni sel itu, dr. Minor, memperoleh keistimewaan karena status sosial dan pendidikannya. Juga penghasilannya. Dia diberi dua sel yang mempunyai pintu penghubung. Selnya juga memiliki pemandangan yang bagus, lembah dengan padang rumput, lapangan tennis, bukit-bukit kebiruan. Barang-barang pribadinya seperti pakaian, pipa dan tembakau, jam saku serta peralatan lukisnya juga dikirimkan ke sana. Buku-bukunya dari rumah di New Haven dikirimkan dan mulai memesan dari toko-toko buku di London. Dia kemudian membayar orang untuk membuat rak buku. Salah satu sudut selnya dijadikan perpustakaan. Dia juga diizinkan mengupah pasien lain untuk merapikan kamar dan menyortir buku.
Dr. Minor tertarik menjadi salah satu pembaca voluntir. Dia mempunyai metode yang berbeda dengan sebagian besar pembaca. Selama dua puluh tahun ke depan dia bergelut dengan buku. Dia mengirimkan kutipan-kutipan yang diperlukan persis ketika para editor memerlukannya.
Dr. Minor tidak pernah mengunjungi Oxford meski Crowthorne hanya berjarak enam puluh menit perjalanan naik kereta uap. Semua sumbangan kata-katanya disampaikan melalui korespondensi. Murray kemudian berinisiatif mengunjungi pria misterius itu meski sebelumnya Murray mengetahui bahwa voluntirnya adalah penghuni penjara rumah sakit jiwa. Sejak pertemuan pertama itu mereka kemudian bersahabat erat yang didasarkan rasa hormat dan segan serta kecintaan pada dunia kata-kata.
Setelah dr. Brayn menggantikan dr. Nicholson menjadi superintendent Broadmoor, kondisi Minor semakin parah terutama karena larangan-larangan dr. Brayn. Murray mengusulkan agar sahabatnya diizinkan pulang ke AS untuk menghabiskan hari-hari terakhirnya dekat dengan keluarga, tetapi ditolak oleh dr. Brayn.
Hingga suatu saat di tahun 1902 terjadi kengerian di Broadmoor. Dr. Minor memanggil perawat setelah dia memutilasi salah satu bagian tubuhnya. Tindakan gila ini seiring dengan kepercayaan Minor akan keberadaan Tuhan. Meski dibesarkan di keluarga Kristen yang taat, dia mulai meninggalkan agamanya ketika kuliah di Yale, bahkan menjadi atheis. Saat pergantian abad dia menyatakan bahwa dia menerima eksistensi Tuhan tanpa menganut suatu agama. Dia menghakimi dirinya atas perbuatan-perbuatannya di masa lalu.
Pemulangan dr. Minor ke AS kembali dibahas. Akhirnya pada tahun 1910 dia dipulangkan ke AS dan kemudian dirawat di St. Elizabeth Hospital. Dia meninggal tahun 1920 beberapa bulan setelah keluar dari rumah sakit. Sang editor, James Murray, lebih dulu meninggal lima tahun sebelumnya.
New English Dictionary yang kemudian menjadi Oxford English Dictionary (OED) selesai tahun 1927, dua belas jilid, lebih dari 400.000 kata yang didefisnisikan dan lebih dari 1.800.000 kutipan ilustratif, termasuk puluhan ribu yang disumbangkan William Minor.
Winchester merangkai kembali data-data tentang keterlibatan penghuni penjara rumah sakit jiwa dalam proyek pembuatan OED menjadi sebuah cerita yang menakjubkan. Pada awalnya saia kurang bisa menikmati cerita ini karena alih bahasa yang sulit dipahami, mungkin juga karena banyak istilah-istilah leksikografi dan filologi. Tapi akhirnya saia larut dalam cerita terutama saat dr. Minor menjalani hari-harinya di Broadmoor.
Saia jadi penasaran bagaimana Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disusun. Apakah ada cerita menarik dibalik pembuatannya seperti halnya OED? Tapi kalau tidak salah KBBI hanya memuat arti kata dan kutipannya, tidak ada sejarah atas penggunaan kata tertentu. Berbeda dengan OED yang juga menyajikan sejarah suatu kata, kapan kata itu mulai digunakan dan bentuk-bentuk awalnya.
No comments:
Post a Comment