Monday, November 10, 2008

The Fall, Tipisnya Batas Dongeng dan Kenyataan

The Fall
Director: Tarsem Singh
Scriptwriter: Dan Gilroy, Nico Soultanakis, Tarsem Singh
Producer: Ajit Singh, Tommy Turtle, Tarsem Singh
Cast: Cantica Untaru, Lee Pace, Justine Waddell
2006

Alexandria, gadis kecil berumur 5 tahun yang terpaksa menjalani hari-harinya di rumah sakit karena harus menjalani perawatan tulang lengan kirinya yang patah akibat terjatuh ketika memetik jeruk. Dia selalu membawa sebuah kotak berisi barang-barang kesukaannya. Suatu saat dia mencari secarik kertas berisi suratnya kepada Suster Evelyn yang diterbangkan angin. Dia bertemu Roy, stuntman yang juga dalam perawatan karena kecelakaan saat pengambilan gambar. Roylah yang menemukan surat itu. Roy menceritakan sebuah kisah tentang Alexander The Great kepada gadis itu. Alexandria terkesan dan dia kembali ke kamar Roy di hari berikutnya.

Roy menceritakan sebuah kisah epik di mana ada lima orang yang diasingkan di sebuah pulau berbentuk kupu-kupu. Masked bandit, Indian, Luigi, Charles Darwin dan Otta Benga. Dengan alasan yang berbeda-beda mereka mempunyai satu tujuan, membunuh Gubernur Odious. Mereka berhasil lolos dari pulau tersebut dan bertemu dengan Mystic yang juga ingin membunuh Sang Gubernur.

Mereka berhasil mengatasi pasukan istana namun terlambat, Gubernur telah melarikan diri. Berdasarkan peta yang muncul di tubuh Mystic setelah upacara sakral yang melibatkan puluhan penari Kecak, mereka berhasil menelusuri jejak Gub. Odious. Bukan Sang Gubernur yang berada di kereta melainkan seorang wanita cantik dan seorang anak lelaki. Masked bandit jatuh cinta kepada wanita yang ternyata adalah tunangan Gub. Odious.
Tujuan Roy menceritakan kisah tersebut adalah untuk merebut kepercayaan Alexandria dan meminta gadis itu mengambil (baca: mencuri) morphine. Roy bermaksud bunuh diri.
Kenyataan dan fantasi mulai tercampur aduk, tokoh-tokoh dalam kisah Roy adalah orang-orang di rumah sakit, Alexandria masuk ke dalam kisah tersebut dan menolong mereka yang sedang ditawan pasukan Odious.
Ketika Alexandria untuk yang kedua kali mengambil morphine dia terjatuh dan harus dioperasi. Roy mengunjunginya dan menceritakan akhir kisah heroik itu. Sebuah akhir yang tidak disukai Alexandria.

Two tumbs up. Satu lagi film yang berhasil memaku mata untuk tetap menatap layar selama adegan demi adegan bergulir. Singh berhasil memanjakan mata dengan menyajikan visualisasi yang fantastis. Angle yang menarik. Warna-warni yang kontras namun memikat. Detail yang sempurna. Tempat-tempat yang indah. Terutama scene langit biru, gurun coklat dan pasir putih. Tidak dapat menentukan apakah tempat-tempat dan bangunan-bangunan indah itu benar-benar ada atau tidak, kecuali hamparan terasering di Bali plus para penari Kecak di depan pura. Juga beberapa landmark terkenal seperti Pyramid, The Great Wall, dan Eiffel Tower yang muncul sekilas. Bahkan tarian sufi turut hadir di sini. Tata suara yang pas ikut melengkapi gambar-gambar indah ini.
Ditambah permainan menarik dari Cantika Untaru yang menyajikan keluguan seorang gadis cilik lengkap dengan ketidakmengertiannya yang kadang muncul saat mencerna kata-kata lawan bicaranya. Menggemaskan. Ada juga beberapa adegan konyol yang membuat tertawa meski tidak terbahak-bahak seperti saat menonton film komedi.
Overall, nilai 9/10 untuk film ini. One of must-seen movies...!

Akhir sebuah dongeng ditentukan oleh sang pencerita. Jadi, buatlah dongengmu sendiri...

Catatan:
Bagi orang luar, salah satu yang menarik dari Bali adalah kekuatan mistiknya, adegan tubuh Mystic yang tiba-tiba dipenuhi tato dengan diiringi puluhan penari Kecak menunjukkan hal itu. Padahal di bagian lain negeri ini, agak lebih ke barat, ada sebuah suku yang terkenal dengan tato dan upacara sakral. Mentawai. Tato Mentawai dikenal sebagai salah satu tato tertua. Tapi orang lebih mengenal Bali daripada Mentawai.
Ada yang sedikit mengganjal, Charles Darwin adalah seorang pecinta makhluk hidup tetapi dia mengenakan mantel bulu merah putih hitam yang sepertinya berasal dari bulu binatang. Absurd.


No comments: