Friday, January 9, 2009

(Lagi-lagi) Di mana sih Atlantis itu?

The Hunt For Atlantis (Terj.)
Andy McDermott
Gagas Media
648 halaman
Desember 2008

Dr. Nina Wilde adalah seorang arkeolog muda yang proposalnya mengenai penelusuran jejak Atlantis ditolak oleh pihak kampus. Tak disangka-sangka, dia malah mendapat tawaran dari seorang milyuner Norwegia, Kristian Frost, untuk menemukan legenda tersebut. Kari Frost, ditugaskan menjadi wakil ayahnya untuk mendampingi Nina dalam perburuannya, dan untuk menjaga mereka Frost menyewa mantan agen SAS, Edward Chase.

Tugas pertama Nina adalah memastikan bahwa orichalcum yang ditawarkan Failak Hajjar, pedagang barang antik ilegal di Iran, adalah asli. Tapi ternyata Hajjar ingkar dan telah menyiapkan tentara untuk menghabisi Nina dkk. Kari diculik Hajjar sementara Nina dan yang lainnya dibawa oleh pasukan yang menyergap mereka. Chase yang lolos dari penyergapan harus menentukan pilihan siapa yang akan dia kejar. Akhirnya dia berhasil membebaskan Nina dkk. dan berhasil menyusup ke ”istana” Hajjar untuk membebaskan Kari. Hajjar tewas mengenaskan dan orichalcum pun berpindah tangan. Orichalcum inilah yang akan menjadi titik awal pencarian Atlantis. Sebuah lempeng dari campuran emas dan tembaga. Mirip dengan liontin yang dipakai Nina yang ditemukannya di Maroko saat menemani orang tuanya berburu Atlantis.
Simbol-simbol di permukaan orichalcum menuntun mereka ke pedalaman Brazil. Sekelompok suku terasing menjaga sebuah kuil yang dimensinya mirip dengan kuil Poseidon yang disebut Plato dalam Timaeus dan Critias. Kari yang dianggap tetua suku sebagai penerus raja mereka di masa lalu harus melewati tiga ujian di dalam kuil, Uji Kekuatan, Uji Ketangkasan, dan Uji Akal. Bertiga dengan Nina dan Chase harus menyelesaikan ujian tersebut kalau ingin mereka dan teman-teman kru penjelajah bisa hidup lebih lama. Dengan susah payah mereka lolos Uji Kekuatan dan Uji Ketangkasan. Saat tiba di ruangan Uji Akal, sebuah peta tergambar di dinding berbahan orichalcum, peta perjalanan orang-orang Atlantis, Atlantean. Dari gambar tersebut Nina yakin bahwa Atlantis berada di Teluk Cadiz sesuai penelitiannya. Tapi saat mereka menyelesaikan ujian terakhir itu, pasukan Giovanni Qobras yang dipimpin Jason Starkman memborbardir kuil dan perkampungan. Qobras adalah pemimpin Persaudaraan Selaphorom yang berusaha mencari Atlantis untuk dihancurkan. Untunglah Chase dkk. berhasil membuat lawan mereka kocar-kacir.
Rombongan Nina pun bergerak ke Teluk Cadiz dan di kedalaman 244 meter mereka menemukan reruntuhan Atlantis. Termasuk sebuah kuil dengan ukuran sama persis dengan kuil yang mereka temukan di Brazil. Ternyata pasukan Qobras juga mengendus jejak mereka hingga ke perairan itu. Pertempuran pun kembali terjadi.

Tadinya saya pikir buku ini akan banyak berbicara tentang legenda Atlantis beserta bukti-bukti yang menggiring orang mempercayai kebenaran legenda ini. Tetapi ternyata lebih banyak berkisah aksi heroik Chase dkk. lengkap dengan spesifikasi senjata, helikopter, pesawat dll. yang digunakan. Sepertinya McDermott memang kurang menggali informasi dari legenda ini. Tapi lumayan juga kok untuk hiburan, komplit dengan bumbu sedikit romantis dan kelakar Chase yang sarkas. Saya lebih menikmati kisah Negara Kelima-nya E.S. Ito yang juga mengusung legenda Atlantis.

Tak disangka-sangka, di negara asalnya sana (Inggris), McDermott sudah menerbitkan dua sekuelnya, The Tomb of Hercules dan The Secret of Escalibur. Dan tahun ini juga sekuel keempatnya, The Covenant of Genesis, akan diterbitkan. Semuanya mengisahkan petualangan Nina Wilde dan Edward Chase. Hmm... saya sih kurang berminat mengikuti petualangan mereka selanjutnya.
:D


3 comments:

Anonymous said...

saya juga baru selesai baca buku hunt of atlantis...lumayan seru...full action deh pokoknya..memang data2 mengenai atlantis gak banyak di ceritakan disini..termasuk sistem angka basis uniknya..saya kurang paham (apa saya yang agak telmi? :D) but overall..buku ini lumayan lah buat ngisi2 waktu luang...kira2 lanjutanya kapan masuk ke Indonesia ya?

melsharfey said...

yup... saya juga ga "ngeh" tuh dgn sistem perhitungannya :D

gak tau jg apakah gagas media akan kembali membeli copyright sekuelnya, buku pertamanya aja gak booming hehehe
yg pasti, saya gak bakal beli buku2 berikutnya, kurang bisa menikmati aksi2 chase & wilde sih

Rindang Yuliani said...

wow, saya sangat suka novel ini, meski saya juga sangat setuju dengan pendapat tentang kerumitan angka-angka dan ukuran yang terlibat dalam novel ini, ditamabah pula adanya karakteristik senjata2. ah, saya tak peduli itu, yang penting saya menikmati novelnya, karena memuat epik petualangan yang luar biasa, di luar kelemahan2 (atau malah justru kelebihan?) tentang perhitungan2 rumit dan detail senjata2 itu.