Monday, February 2, 2009

Mengungkap Pemerasan Atas Nama Korban Nazi

The Holocaust Industry (Terj.)
Norman G. Finkelstein
Ufuk Press
309 halaman
Cetakan Kedua, September 2006

Sebelum terjadi konflik Arab-Israel pada bulan Juni 1967, Israel bukanlah bagian dari rencana strategis Amerika Serikat (AS). Segalanya menjadi berubah sejak saat itu. Holocaust, yang dipercaya sebagai pembantaian lebih dari enam juta orang Yahudi oleh Nazi, menjadi topik penting dalam kehidupan masyarakat Yahudi Amerika. Organisasi-organisasi Yahudi Amerika berupaya memperkokoh aliansi antara AS dan Israel. Isu anti-Semit pun digaungkan. Kenangan akan pembantaian oleh Nazi menjadi senjata ampuh.

Tahun 1990-an, World Jewish Congress (WJC) menuduh para bankir Swiss telah merampok harta orang-orang Yahudi di masa Nazi, atas rekening-rekening yang tidak aktif. Mereka menuntut ganti rugi sebesar $3 miliar dari Swiss. Ancaman disampaikan kepada para bankir Swiss, boikot ekonomi. Para bankir akhirnya menyetujui membayar $1,25 miliar untuk menghindari ancaman sanksi dan proses pengadilan yang akan memakan waktu dan menghabiskan biaya besar.

Berhasil dengan Swiss, bulan berikutnya mereka membidik sasaran baru, Jerman. Organisasi-organisasi Yahudi ini menuntut Jerman memberikan ganti rugi bagi para korban yang selamat dari kamp-kamp Nazi. Mereka mendirikan Claims Conference yang kemudian mengajukan class action terhadap industri-industri swasta Jerman dengan tuntutan tidak kurang dari $20 miliar sambil menyebarkan ancaman boikot ekonomi. Setelah proses yang alot, Jerman akhirnya sepakat dengan pihak Yahudi dengan memberikan $1 miliar bagi mereka yang pernah menghuni kamp tahanan. Tapi Claims Conference melanggar kesepakatan dengan menggunakan uang tersebut untuk proyek-proyek yang mereka sukai, bukan untuk orang-orang Yahudi yang selamat dan tengah menjalani masa tua.

Finklestein dengan berani membeberkan akal-akalan organisasi-organisasi Yahudi untuk memeras Swiss dan Jerman. Berbagai cara kotor ditempuh para petinggi organisasi untuk mencapai tujuan mereka. Manipulasi jumlah korban hanyalah salah satu dari kebobrokan mereka. Sebagai salah satu keturuan dari korban yang selamat dari kamp Nazi, Finklestein merasa gerah dengan cara-cara mereka mengeruk keuntungan dengan mengatasnamakan orang-orang yang menjadi korban.
Ini adalah salah satu propaganda sempurna agar para pembaca merasa sedikit bersimpati dengan para korban yang selamat dari pembantaian Nazi. Pembantaian yang seolah-olah hanya ditujukan untuk melenyapkan bangsa Yahudi.

Gara-gara di sampul buku ada quote dari Presiden Iran, Ahmadinejad, "Holocaust itu hanya mitos," saya merasa tertipu dengan buku ini. Saya pikir buku ini akan mengungkap bahwa pembantaian enam juta orang Yahudi di masa Nazi hanyalah omong kosong. Padahal di bawah judul The Holocaust Industri jelas-jelas ada tulisan: Mengungkap Penipuan dan Pemerasan atas Nama Pembantaian Bangsa Yahudi. :D

Lalu, bagaimana kompensasi untuk bangsa Palestina yang tanahnya kau rebut? Juga untuk lebih dari 1.300 jiwa yang menjadi tumbal dalam agresi kemarin serta ribuan lainnya dalam serangan-serangan sebelumnya? Juga korban-korban yang selamat tetapi menderita cacat fisik atau cacat mental?


No comments: