Sejak awal bulan ini, tepatnya tanggal 6 Februari 2009, telah lahir seorang blogger baru. Dia adalah teman, sahabat, adik sekaligus kakak bagi saya. Ketty. Dia hadir membawa dunianya, Duniya Sakiya. Soal kemampuan menulisnya? Jangan ditanya deh. Jaman masih imut-imut dulu, masih berseragam putih biru dan putih abu-abu, dia aktif di majalah sekolah. Meski diterima di Fakultas Ilmu Komunikasi UGM, takdir membawanya ke Jurangmangu, ke sebuah kampus yang akhirnya mempertemukan kami. Di kampus ini dia sempat bergabung dengan Purnawarman sebelum majalah ini dilarang terbit alias dibredel. Pembredelan Purnawarman rupanya tak menyurutkan langkahnya menjadi seorang jurnalis. Dia bergabung dengan Platform, wadah baru jurnalisme kampus, bersaing dengan para kru Civitas yang mendapat sokongan dana dari kampus. Saat Platform meredup, dia justru menjadi pemimpin redaksi majalah kampus (ya ampun... lupa nama majalahnya!)
Sayangnya, semenjak bertugas di ibukota Propinsi Banten, Serang, saya tak lagi melihat sepak terjangnya di dunia tulis-menulis. Saya tak tahu pasti penyebabnya. Tapi saya tahu, hasrat menulis tak pernah lepas dari dirinya. Hingga suatu saat saya menerima sebuah surat elektronik berisi tulisan dia mengenai diri saya. Mata saya panas. Tanpa sadar bulir-bulir bening merembes dari sudut mata. Untung saja tak ada teman di ruangan yang memergoki kejadian ini.
Sejak itulah, saya selalu menyemangati dia untuk ikut meramaikan dunia per-blogging-an. Dengan beralasan koneksi internet yang lambat dan terbatas di kantor, dia belum juga nge-blog. Hingga beberapa orang di kompleks tempatnya tinggal mengajaknya bergabung untuk berlangganan internet. Akhirnya, di suatu hari dia menyampaikan sebuah berita gembira. "Mbak, aku sudah mulai nulis di blog Friendster." Eh, beberapa hari kemudian dia mengabarkan sudah membuat blog khusus. Bukan hanya satu, tapi dua. Selain Duniya Sakiya yang saya sebut sebelumnya, dia juga hadir sebagai Jeng A Be. Setelah penantian sekian lama, akhirnya saya bisa menikmati lagi tulisan-tulisannya, juga belajar dari dia.
Setelah tertunda beberapa pekan, akhirnya jemari ini berhasil merangkai sebuah sambutan kecil. Selamat datang sobat. Selamat datang di dunia blogging. Teruslah menulis, bahkan meski tak ada hal khusus yang ingin kau tulis.
Catatan untuk Ketty:
Jujur, saya agak-agak lupa dengan sepak terjangmu di dunia jurnalisme kampus. Jadi kalau ada yang salah tolong dikoreksi ya, Ket... :D
2 comments:
1. Saya lebih muda. Jadi cukup sebut saya sebagai adik ((tanpa embel-embel kakak).
2. Sungguh saya terharu. Tapi saya tak dapat membulirkan air mata sepertimu. Cekakak grrrr!!! (Tahu sebabnya?) Saya sedang NGANTUK berat (di depan laptop butut saya) tadi malam. Sembari editing posting "Duniya Sakiya", iseng nge-klik My Sweet Dream. Kuaget rek! Langsung melek! Sial, saya kecolongan!
3. Posting yang saya edit adalah "Saya dan Menulis" -- isinya kurang lebih serupa dengan "Sambutan yang Tertunda" (kok kita sehati?). Tapi, lagi-lagi saya kecolongan...
4. Perlukah saya sebut satu-persatu, media kampus yang pernah saya komandoi?(Sombong Mode ON)
5. (Selalu ingin saya ucapkan) Tengkyu for caring, tengkyu for sharing, tengkyu for every thing ('n of course including the posting). Jangan lelah mengajariku!
6. Komentar terpanjang saya selama mengenal dunia blogging...
wkwkwkwk...
komentarnya ngalahin postingan!
maap ya jeng, bukan bermaksud mendului dirimu :D
Post a Comment