Wednesday, July 8, 2009

Tak Lagi (Terpaksa) Golput

Setelah pengalaman pahit di pemilihan calon legislatif awal April lalu karena tak terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan terpaksa golput, saya tak mau hal tersebut terulang kembali. Saat kesempatan itu terbuka, saya pun meminta Bapak di Tegal untuk mendaftarkan nama saya ke KPPS tempat anggota keluarga yang lain terdaftar.

Tapi ternyata jadwal pemilihan presiden jatuh di hari Rabu, 8 Juli 2009. Meski ditetapkan sebagai hari libur nasional saya tak mungkin pulang ke Tegal “hanya” untuk menentukan pilihan. Saya pun terancam tak dapat menyalurkan aspirasi.

Sehari sebelum penutupan pendaftaran pemilih tambahan, tanpa sengaja saya bertemu dengan Ketua RT di sini. Beliau menyampaikan bahwa kami, anak-anak yang kos di rumah ini, bisa mendaftar di KPPS di wilayan ini cukup dengan menyerahkan fotokopi KTP dan sebuah surat pernyataan. Alhamdulillah.

Kemarin sore sepulang dari kantor, sebuah undangan untuk memilih di TPS 024 sudah di tangan. Ibu di Tegal juga mengabarkan bahwa saya memperoleh undangan di TPS di dekat rumah. Hahahaha... di saat banyak orang mengeluh karena namanya tak terdaftar di DPT, nama saya justru terdaftar di dua DPT di wilayah yang berbeda. Apakah ini sebuah pelanggaran pemilu? Entahlah. Toh saya hanya memilih di satu tempat. Yang jelas saya senang karena bisa ikut meramaikan pesta demokrasi kali ini.

Sekitar pukul 10.20 WIB saya melangkahkan kaki ke TPS 024 yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari kos. Tanpa antrian, tak lebih dari 5 menit saya berada di TPS, mulai dari pendaftaran, pengambilan surat suara, pencontrengan, hingga pencelupan jari ke tinta sebagai tanda telah memilih.


Siapa pun yang terpilih nantinya, semoga dia adalah yang terbaik yang bisa membawa bangsa ini ke kondisi yang lebih baik. Semoga.


No comments: