Fyuh... lagi-lagi sakaw karena migrain. Sudah lebih dari sepuluh tahun penyakit ini bercokol di kepala saya. Saking seringnya sakit kepala sebelah ini melancarkan serangan mendadak, saya menjadi lebih siap dalam menyusun strategi penumpasannya. :D
Sayangnya, pertahanan saya sedang lemah saat musuh bebuyutan ini menyerang di suatu sore beberapa hari yang lalu. Serangan itu mulai terasa saat saya masih berada di kantor. Bukan sebuah serangan hebat tapi cukup membuat saya mundur beberapa langkah karena tak dapat melancarkan serangan balasan. Senjata saya tak dapat digunakan saat itu juga. Masih harus menunggu beberapa jam lagi hingga waktu berbuka tiba untuk melontarkan sebutir aspirin.
Perut kosong. Sakit kepala sebelah. Perut mual. Kondisi tubuh sudah semakin menurun saat adzan Maghrib berkumandang. Setelah mengganjal perut dengan sedikit makanan saya mencari aspirin di kotak obat. Oh God... saya tak menemukan satu pun senjata andalan itu. Masih berusaha mencari di antara obat-obat lainnya, saya mulai limbung. Keringat dingin mulai bercucuran. Jemari tangan yang mengaduk-aduk kotak obat mulai gemetar. Sepertinya mulai sakaw nih, pikir saya saat itu. Tiba-tiba saya teringat bahwa saya selalu menyimpan aspirin di tas yang setiap hari menemani saya ke kantor. Alhamdulillah masih ada empat butir. Saya pun langsung menelan sebutir. Strategi berikutnya, kerokan! Hanya di daerah tengkuk untuk meringankan ketegangan yang timbul. Mata semakin tak bisa bertahan karena terkena cahaya. Saya pun memutuskan tidur dan berharap musuh juga mundur.
Esoknya serangan itu berkurang tekanannya. Tapi rupanya musuh ini belum menyerah. Mereka kembali melancarkan serangan di pertengahan hari, bahkan dengan serangan yang lebih hebat. Alhasil, hingga jam pulang tiba saya tak lagi bisa berkonsentrasi dengan pekerjaan. Saya pun teringat bahwa salah satu ritual pengusir migrain tidak saya lakukan semalam. Sudah menjadi sugesti, apabila hal itu luput saya lakukan saat migrain menyerang, dalam beberapa hari pasti akan ada serangan berikutnya.
Begitu waktu berbuka tiba saya mengulangi ritual hari sebelumnya ditambah salah satu hal penting yang terlupa.
1. makan dulu lah...
2. minum sebutir aspirin
3. minum kopi tubruk <<=== ini dia yang terlewat!
4. kerokan di daerah tengkuk
5. tidur dalam gelap
Alhamdulillah, esok paginya saya bangun dalam kondisi segar tanpa sedikitpun sisa-sisa migrain. Harus diperhatikan, tips ini mungkin tak bekerja dengan cara yang sama pada orang yang berbeda mengingat ada dua bahan yang seharusnya tidak boleh dikonsumsi dalam waktu bersamaan (aspirin dan kafein). But they've done the best to me! :D
Catatan: silakan mampir ke sini dan ke sini untuk mengetahui lebih banyak tentang migrain dan aspirin.
No comments:
Post a Comment