Jumat petang, 25 Juni 2010, kereta api Senja Utama dengan tujuan akhir St. Tugu Yogyakarta melaju perlahan dari St. Senen Jakarta. Ditemani rombongan Laskar Senja yang setiap Jumat mengukur panjang rel Jakarta-Jogja untuk bertemu dengan keluarga tercinta di kampong halaman. Dalam kondisi stamina yang tidak 100% masih harus menerima tamparan angin yang menerobos masuk melalui jendela yang terbuka.
Sabtu pagi, 26 Juni 2010, rangkaian KA Senja Utama memasuki St. Tugu Yogyakarta. Terlambat sekitar dua jam dari jadwal seharusnya. Kami langsung meluncur ke arah selatan ke daerah Bantul. Saya turun di depan SPBU Singosaren tak jauh dari Terminal Giwangan. Rumah Singosaren. Rumah Pak Har dan Bu Har. Rumah Ketty dan Windi. It’s like my second home, di mana saya bisa menganggap rumah ini sebagai rumah sendiri, meski saya gak bisa mengagunkan sertifikatnya sebagai jaminan hutang. :D.
Ini salah satu alasan saya lebih memilih Jogja daripada Bandung sebagai titik awal perjalanan berikutnya ke salah satu surga dunia, Pulau Lombok. Lombok Vacation (LV), paket jalan-jalan ala backpacker berangkat dari Bandung Minggu pagi, 27 Juni 2010. Rombongan akan singgah di Jogja pada Minggu malam. Nah, biar lebih puas jalan-jalan di Jogja saya pun memilih untuk bergabung dengan rombongan LV di Kota Pelajar itu.
Tapi ternyata kondisi badan tidak memungkinkan untuk menjelajah Jogja. Sepanjang pagi hingga sore saya malah tidur-tiduran “nge-charge” baterai tubuh biar besok lebih fit. Selepas maghrib barulah keluar kandang dikawal Windi, Ai dan Lia. Tujuan utama: Festival Kesenian Yogya (FKY) di kompleks Benteng Vredeburg. Sayang kami kurang beruntung. Setelah melewati jalanan yang super padat menuju Malioboro, kami harus menelan kekecewaan. FKY ditutup lebih awal karena terjadi pemadaman listrik sebagai imbas dari musibah kebakaran di Jl. Katamso (mencuri dengar dari seorang bapak bergaya veteran di depan Museum Serangan Umum 11 Maret).
Daripada berlama-lama kecewa akhirnya kami meluncur ke sebuah warung remang-remang di belakang St. Tugu. Jangan berpikiran kotor dulu! Saya sebut warung remang-remang karena di sini memang irit cahaya. Sajian andalannya: Kopi Joss. Kopi tubruk yang dicelup arang yang masih membara hingga menimbulkan bunyi “jossss”. Rasanya: mantap! Pecinta kopi harus mencicipi kopi joss ini. (Maaf, ini bukan promo karena saya gak dibayar sepeser pun oleh yang punya warung).
Kembali ke Rumah Singosaren, kembali terkapar tak berdaya. Tubuh makin drop. Batuk makin menjadi. Pake acara mimisan segala! Hehe… gak ding, cuma pileknya makin parah sampai bercampur warna merah (darah kali yak). Dalam seminggu ini sudah mengkonsumsi sebotol obat batuk, beberapa butir obat flu dan multivitamin, ditambah enam butir jeruk nipis! Tapi ternyata tak membuat perubahan apapun. Saya pun berpikir untuk membatalkan perjalanan ke Lombok jika kondisinya masih seperti ini.
Alhamdulillah, Minggu pagi, 27 Juni 2010, saya terbangun dalam kondisi yang cukup prima. Berdua dengan Windi, kami ke sentra kerajinan kulit di Desa Manding, Bantul. Hmmm… agak mirip Tajurnya Bogor. Setelah keluar masuk toko, akhirnya cuma membeli sebuah gantungan kunci mungil berbentuk sepatu boot dari kulit. Dari situ kami ke Malioboro setelah singgah makan siang di Baceman, Jl. Taman Siswa. Mampir ke Mirota Batik, ngubek-ubek baju dan kain batik. Dari Mirota Batik dilanjutkan ke FKY. Wih… banyak barang yang lucu-lucu di sini. Musti tutup mata biar kantong gak bolong. Dan… ada penampilan band anak muda di panggung utama dengan musik jedar-jeder gak jelas yang sangat tidak bersahabat dengan kuping.
Sudah menjelang sore ketika kami kembali ke Rumah Singosaren. Saya musti bersiap untuk perjalanan yang lebih panjang. Ketemu Andri dan kenalan dengan Nita di Hotel Wisma Ary’s di Jl. Suryodiningratan. Makan malam super murah di warung pecel ayam Pak Sabar di dekat hotel. Bertiga buma dua puluh tiga ribu perak. Kami bertiga meluncur ke Central Parking Malioboro, meeting point dengan rombongan LV. Kenalan dengan sang penyelenggara, Gilang dan Yudhi, serta peserta lain. Sekitar pukul 22.00 WIB bus Puja Wisata dengan kapasitas 31 tempat duduk pun meluncur membelah Jogja. Lombok, I’m coming…!
4 comments:
hai, mba, salam kenal ..
mau tanya nih, waktu ke lombok ini, penyelenggaranya siapa ya ? agen perjalanan kah ?
mohon info yaaa ..
kalo bisa, sama minta no contact personnya ..
makasih banyaaakkk .. :)
halo sis azizah.. lam kenal jg ;-)
pas jalan2 kmrn yg ngadain anak lombok yg kuliah di bandung (gilang & yudhi), silakan follow Twitternya: LombokVacation, atau akun FB-nya.
kabarnya tgl 1-7 Agt 2010 mo diadain LV#2, silakan hubungi gilang di:
08990217005 / Pin 20EC630F / YM: lombokvacation@ymail.com
Tahukah kamu rasanya, membaca postingan seseorang tentang sesuatu hal di mana kamu terlibat di dalamnya? :D
rasanya pengen baca lagi, lagi dan lagi.. wkwkwkwk
begitu kah ndri? ;p
Post a Comment