
Entah siapa yang benar siapa yang salah, saia gak mengerti peraturan di F1. Hanya sesekali nonton balapannya, itupun bertahan beberapa lap setelah start dan saia kembali saat balapan menyisakan beberapa lap. Cenderung membosankan karena tidak banyak aksi takeover-nya. Saia lebih suka menyaksikan balapan MotoGP yang kadang kelas 250cc-nya lebih seru daripada kelas yang paling bergengsi. Saia rela menggeser jadwal acara lain hanya untuk bisa menyaksikan balapan MotoGP dengan tenang di kamar saia yang nyaman. (Cat: saia cuma suka jalannya balapan, tidak tertarik dengan hal-hal teknis apalagi peraturan di MotoGP).
Tapi entah kenapa Alfara suka sekali dengan F1. Kata dia, perlu manajemen tingkat tinggi, manusia hanya bisa berencana tetapi Allah yang menentukan. Kalau saia bilang, gak di F1 saja hal itu berlaku tapi di semua aspek kehidupan.
Dari kejadian di sirkuit Spa tadi malam saia belajar bahwa tidak selamanya yang kita inginkan berjalan dengan baik. Kita tidak boleh lengah meski kita sedang berada dalam kondisi yang diistilahkan “di atas angin.” Kita juga mesti tenang menghadapi situasi sekitar termasuk keberhasilan orang lain.
4 comments:
Ini Lho!! Hobi ntn olah raga koq yang Macho bgt, mba!! apa terobsesi jadi pembalap juga? JKT ga bisa buat balapan mba, dimana2 ada si komo lewat :P
kalo liburan sekolah, jalanan agak sepi vien jd bs ngebut dikit...
padahal ga brani di atas 80km/jam, hehehe
setetes hujan yg akan jatuh aja diperhitungkan lho oleh para pengambil keputusan masing2 tim..
(hiperbola mode : on :D)
enigma. :D
@ enigma
sering2 mampir di mari ya prof... :D
Post a Comment