Monday, April 13, 2009

Terpaksa Golput

Kamis, 9 April 2009. Saatnya berpesta. Beberapa hari sebelumnya saya memperoleh kabar bahwa nama saya tak tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan saya tidak memperoleh undangan sebagaimana anggota keluarga yang lain. Ternyata, KPUD Kota Tegal mempergunakan DPT beberapa bulan yang lalu saat Tegal menggelar Pemilihan Wali Kota di mana saya tidak didaftarkan sebagai pemilih. Huhuhuhuuuu… Padahal saya kan ingin ikut memilih orang-orang yang saya anggap layak duduk di kursi dewan.

Sebuah ide gila muncul saat saya melihat undangan pemilihan yang menganggur atas nama Adi. Saat ini Adi sedang berada di Purwakarta dan suaranya terancam tidak digunakan. Saya berniat untuk mendatangi TPS 64, tempat seluruh anggota keluarga terdaftar, dengan membawa undangan tersebut. Pikir saya, paling-paling anggota PPS dan saksi tak ada yang mengetahui bahwa saya bukanlah orang yang dimaksud dalam undangan. Mereka pasti tak mengenal Adi atau saya karena selama kami tinggal di sini (baru sekitar 2,5 tahun), kami jarang sekali pulang dan bersosialisasi dengan tetangga yang agak jauh. Selain alasan itu, saya yakin juga orang-orang tak akan mencurigai hal ini karena nama yang tercantum dalam undangan adalah Gita Permadi. Masih pantas untuk nama seorang perempuan kan? :D

Sayang sungguh sayang, saat mengetahui rencana ini Bapak tak memberikan izin. Beliau tidak mau hanya karena hal tersebut kami jadi terseret masalah karena dianggap berbuat curang. Bapak melarang saya pergi ke TPS. Hiks… :(
Saya pun terpaksa mengalah. Terpaksa tidak menyalurkan aspirasi saya. Terpaksa golput. Salah siapa???

Tapi saya pasrah. Saya tak akan menuntut apapun dari KPU/ KPUD atas kejadian ini. Tak seperti banyak orang yang menuntut dilakukannya Pemilu susulan karena mereka tak masuk dalam DPT. Saya hanya berharap semoga saat pemilihan presiden nanti nama saya sudah ikut mejeng di DPT. Mungkin gak yah? :D



Monday, April 6, 2009

Kembali ke Film

Beberapa bulan belakangan ini saya kehilangan minat menonton film, baik film yang sedang tayang di bioskop, film dari koleksi dvd (yang sebagian besar bajakan), bahkan film yang diputar stasiun televisi swasta. Seingat saya, Pintu Terlarang adalah film terakhir yang saya nikmati. Itu pun hanya karena penasaran bagaimana Joko Anwar menerjemahkan novel Sekar Ayu Asmara dalam bentuk audio visual.

Akhir pekan kemarin keinginan itu muncul begitu saja. Yup, tiba-tiba saya kangen nonton film! Pilihan pertama jatuh ke trilogi The Lord of The Ring (LOTR), satu-satunya film yang telah mencatat rekor sebagai "Film yang Paling Sering Saya Tonton". Sudah tak terhitung, mungkin sudah puluhan kali. :D DVD Extended Edition-nya berdurasi sekitar empat jam untuk masing-masing judul. Total sekitar dua belas jam. Mantaaapp deh...! Ini beberapa scene favorit saya,



Selanjutnya mata saya dimanjakan oleh warna-warni indah dan tempat-tempat menakjubkan dari berbagai pelosok kolong langit. Juga si chubby menggemaskan Cantika Untaru. The Fall. Nah, film ini diprediksi bakal mengejar rekor yang dicatat trilogi LOTR sebagai "Film yang Paling Sering Saya Tonton". :D

Masih belum puas juga, film yang berhasil mempecundangi Kung Fu Panda di ajang Golden Globe dan Academy Award tahun ini, WALL-E, ikut melengkapi akhir pekan kali ini. Mungkin telah belasan kali film ini saya tonton tapi pasti akan lagi, lagi, dan lagi. Bakal jadi pesaing berat The Fall, hehehe...

Petualangan Jason Bourne menutup akhir pekan ini. sayangnya, keasyikan saya terhenti di film kedua, Bourne Supremacy, karena kantuk yang tak tertahankan.

Hmm… benar-benar akhir pekan yang menyenangkan ditemani film-film favorit, ditambah sekitar 200 halaman Brisingr (buku ketiga serial Inheritance-nya Christopher Paolini) plus beberapa lap dari Malaysian Grand Prix sebelum bendera merah dikibarkan.

Berikutnya mengeksekusi film apa ya? :)

Wednesday, April 1, 2009

Nama Baru Tampilan Lama

Loh, kemana My Sweet Dreams? Apakah mimpi-mimpinya sudah menjadi nightmare? Tidak. Sebelum saya beritahu alasan di balik hilangnya My Sweet Dreams, saya akan sedikit berbagi cerita tentang nama blog ini.

Setahun yang lalu blog ini tercipta, sekedar iseng-iseng membuat blog di internet (sebelumnya ada dua blog di intranet instansi - yang kemudian berakhir mengenaskan karena semua situs "swasta" diblokir oleh kantor pusat). Saya bilang iseng-iseng mengingat saya terkoneksi dengan internet hanya di jam kerja dengan mencuri waktu dan fasilitas kantor. Ditambah lagi koneksi tersebut kurang memadai alias angot-angotan alias sering disconnect. :P

Saking isengnya, judul dan alamat blognya pun saya ambil dari hal-hal yang pertama kali terlintas di pikiran pada saat itu. Nama Sweet Dreams saya ambil dari sebuah lagu ceria milik Jang Na Ra. Ini sebagian liriknya:
it's gonna be another day with the sunshine
haet sal eun na eui chang eul pak keh pi choo go
pan cheum noon eul deot seul taen keu dae mi soh ga
na reul pan kyo yo

Saya suka lagu ini meski gak tau arti keseluruhan liriknya karena sebagian besar adalah bahasa Korea. Apalagi video clip-nya lucu. :D

Sebelum menggunakan alamat url yang sekarang, saya menggunakan alamat http://dejiko-sweetdreams.blogspot.com. Dejiko itu apa? Dejiko itu siapa? Dejiko atau Di Gi Charat adalah tokoh utama dalam anime berjudul sama. Seorang gadis ceria dan bersemangat dan sering melakukan hal-hal konyol. Agak-agak mirip sama yang punya blog, hehehe...

Itu sekilas cerita tentang asal-muasal penggunaan nama Dejiko dan Sweet Dreams sebagai alamat url serta judul blog. Setelah vakum berbulan-bulan setelah mendaftar di blogspot, saya mulai menulis di sini awal September tahun lalu. Dari Februari hingga September? Bukan waktu yang singkat. Kemana saja yah saya selama itu? :D

Beberapa waktu lalu saya mengganti alamat blog ini untuk memudahkan teman-teman yang berminat mampir di sini. Jadilah nama beken saya, melskijutex, menggantikan dejiko-sweetdreams. Hasilnya... blog ini tetep sepi pengunjung! :D

Lalu kenapa My Sweet Dreams juga akhirnya dilengserkan sebagai judul blog? Hanya satu jawabnya, karena saya ingin blog ini lebih beraroma Indonesia. Nasionalis? Ah, itu terserah pendapat yang membaca. Yang jelas saya hanya ingin berusaha menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam tulisan-tulisan saya.

Judul baru Menulis Sajalah tak lepas dari maksud awal saya membuat blog ini, sebagai tempat untuk belajar menulis. Semoga dengan nama baru ini saya menjadi lebih bersemangat untuk menulis, menulis dan menulis.